Masih dalam suasana new normal, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Sarbin Sehe memimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) Kantor Kementerian Agama Kota Tidore Kepulauan, pada hari Rabu (17/06) di Dowora Kota Tidore.
Upacara yang selalu dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan berjalan tersebut dilaksanakan setelah beberapa kali ditiadakan di saat awal menghadapi masa pandemi Covid-19, sehingga upacara kali ini sedikit berbeda dengan upacara-upacara sebelumnya yakni adanya penggunaan protap kesehatan menjaga jarak serta pemakaian masker oleh seluruh peserta.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Pancasila, Pembukaan UUD 1945, serta Panca Prasetya Korpri dan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yang diikuti maupun serentak dibaca oleh seluruh peserta upacara. Dilanjutkan dengan amanah pemimpin upacara dan doa penutup.
Dalam amanahnya H. Sarbin mengatakan, masih dalam bulan hari lahirnya Pancasila (Juni), untuk merefleksi kembali bagaimana proses Pancasila menjadi dasar negara sebagai kesepakatan bangsa, memahami makna dan nilai luhur didalamnya serta mengaplikasikan nilai tersebut dalam menjalankan tugas sebagai ASN, serta menguatkan komitmen bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa, alat pemersatu bangsa, tidak akan berubah dari masa kemasa.
Kakanwil menjelaskan bahwa sekarang sudah banyak polemik bagaimana Pancasila diubah, disederhanakan bahkan dipotong-potong silanya dengan alasan menyesuaikan dengan kondisi sekarang, "Seharusnya keadaan atau kondisi yang disesuaikan dengan Pancasila, bukan Pancasila yang disesuaikan dengan kondisi", tegasnya.
Menurut H. Sarbin, Pancasila adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia, jika ada peraturan yang dibawahnya tidak sesuai, atau menyalahinya, sudah semestinya peraturan tersebut menyesuaikan dengan Pancasila, bukan sebaliknya Pancasila disesuaikan dengan peraturan dibawahnya.
Oleh sebab itu Kakanwil menghimbau kepada seluruh ASN Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, untuk dapat mengerti fungsi Pancasila di tengah kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat sehingga muncul kesadaran untuk tetap mempertahankan dan berani membela sebagai wujud mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Selain itu, menghadapi hidup normal baru saat pandemi sekarang ini, Kakanwil mengingatkan kepada peserta upacara untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas diluar rumah, baik itu mencuci tangan, tidak memegang area wajah sebelum cuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker serta melaksanakan pola hidup sehat, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Menurut Kakanwil melaksanakan protokol kesehatan adalah ikhtiar atau usaha secara fisik dalam menghindari virus Corona, akan tetapi hal tersebut tidaklah cukup, berdoa, menguatkan mental dan menjaga hati adalah faktor penting yang sama penting dengan ikthiar.
Terakhir, Kakanwil menjelaskan bahwa kehidupan normal yang dulu sudah berubah, memang perubahan pasti dirasa berat dan banyak kendala, akan tetapi jika terbiasa tentu akan terasa ringan dan mudah.
Pengumuman & Info Penting
Layanan Online
Untitled Document
Saran dan Kritik
Daftar Saran/Kritik
Fikrian fikrian@gmail.com Halo bagaimana input data nya
ramli@yahoo.com Semoga website ini berguna untuk kepentingan Masyarakat dalamera keterbukann
Jakarta (Kemenag) Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah sudah mengusulkan peralihan status 1.500 madrasah swasta yang tersebar di sejumlah daerah..