Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Sarbin Sehe melaksanakan kegiatan Menyapa Madrasah di Kota Tidore Kepulauan pada Jumat 19 Juni 2020.
Ada dua madrasah yang dikunjungi kali ini, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 (MIN 2) Tidore dan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 (MTsN 1) Tidore di Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan.
Seperti biasa, pada masing-masing madrasah yang dikunjungi, Kakanwil bersama Kepala, Guru dan Tenaga Kependidikan "ngopi" (ngobrol Pendidikan Islam), bercerita tentang perkembangan sekolah serta progres kedepan yakni apa-apa yang akan dilakukan, ataupun kesiapan sistem pembelajaran pada tahun pelajaran baru 2020/2021.
Setelah banyak mendengar laporan maupun masukan dari para Guru, Kakanwil menyampaikan agar guru di manapun tempat, pelaksanaan pelayanan pendidikan sebagai tugas pendidik harus selalu dikerjakan, meskipun adanya keterbatasan akan tetapi rasa tanggung jawab harus diutamakan.
Dengan terus mengembangkan diri, menggali potensi serta selalu berinovasi, dalam kondisi apapun seorang guru akan mudah untuk menyesuaikan dalam memberikan pelayanan pendidikan.
Menurut H. Sarbin inovasi tidak harus selalu baru, bisa juga meniru atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada dimana mempunyai tujuan lebih mempermudah pekerjaan, oleh sebab itu kakanwil mengharapkan para guru agar selalu menambah wawasan agar pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien di masa pandemi seperti sekarang ini.
Lebih lanjut Kakanwil menerangkan ada banyak cara yang telah dikembangkan oleh guru-guru baik di Indonesia maupun luar negeri di masa pandemi ini di internet, baik sistem, media maupun contoh-contoh penyederhanaan materi. "Ambil yang pas, kembangkan dan sesuaikan dengan kondisi yang ada", tegas H. Sarbin
Media pembelajaran berbasis teknologi informasi menjadi suatu yang tidak bisa ditinggalkan saat ini, oleh sebab itu mempunyai laptop, smartphone, dan jaringan internet adalah kewajiban bagi seorang guru selain penguasaan serta penerapannya dalam proses belajar mengajar.
Guru hendaknya memahami Kurikulum Darurat Madrasah karena pada saat ini tidak mungkin memaksakan pembelajaran biasa seperti sebelum wabah covid, menurut Kakanwil kurikulum tersebut lebih menekankan penyesuaian pembelajaran dengan kondisi saat ini, sehingga lebih disederhanakan, dan dipermudah baik materi, tujuan maupun terget pembelajaran.
Sementara itu Hj. Rusni Konoras, Kasi Pendidikan Islam Kemenag Tikep di kesempatan yang sama selalu mengingatkan meskipun madrasah belum dibuka seluruhnya, penerapan protokol kesehatan harus selalu dilaksanakan, terutama dalam memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
Menurut Kasi Pendis untuk tahun pelajaran baru 2020/2021 pada Juli nanti, selain mempercapat pengadopsian Kurikulum Darurat Madrasah, madrasah perlu mempersiapkan protokol kesehatan pada lingkungannya, seperti fasilitas cuci tangan yang standar, mengatur jarak meja baik di kelas maupun kantor, meningkatkan dan menjaga kebersihan sanitasi.
Selain itu tidak kalah penting, madrasah harus mempunyai skenario jika pada saatnya madrasah perlu dibuka sementara wabah belum selesai, menurut Hj. Rusni mulai sekarang madrasah perlu menganalisis diantaranya dimensi kelas dengan jumlah siswa, analisis kurikulum disesuaikan dengan kurikulum darurat madrasah, serta infrastruktur pendukung pembelajaran maupun kesehatan dll, untuk menentukan jumlah jam pelajaran per hari, sif per kelas, standar kesehatan dalam sekolah, dan protokol kesehatan jika terjadi paparan covid.
Pengumuman & Info Penting
Layanan Online
Untitled Document
Saran dan Kritik
Daftar Saran/Kritik
Fikrian fikrian@gmail.com Halo bagaimana input data nya
ramli@yahoo.com Semoga website ini berguna untuk kepentingan Masyarakat dalamera keterbukann
Jakarta (Kemenag) Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah sudah mengusulkan peralihan status 1.500 madrasah swasta yang tersebar di sejumlah daerah..