Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Sarbin Sehe, bersama rombongan melaksanakan monitoring proses belajar mengajar (PBM) secara luring pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Tidore, Rabu (15/07) di Kelurahan Seli, Kota Tidore Kepulauan.
Ikut dalam rombongan tersebut Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidkan Kanwil Kemenag Malut, Jamaluddin Sehat, Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Tikep, H. Kusnaidi, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kemenag Tikep. Hj. Rusni Konoras.
Setibanya di lokasi rombongan Kakanwil langsung melakukan pemeriksaan kondisi realitas di lapangan dalam penerapan protokol Covid-19 pada proses belajar mengajar secara luring, namun sebelum hal tersebut dimulai, Kakanwil dan rombongan mendapatkan pemeriksaan suhu oleh petugas dengan thermo gun sebelum memasuki area madrasah.
Menurut Kakanwil, dari pantauan yang dilaksanakan, MIN 1 Tidore telah siap melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka di Madrasah dengan penerapan protokol Covid-19 yang baik. Beliau mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan sebelumya.
Namun, H. Sarbin menambahkan, seluruh civitas akademika MIN 1 Tidore diharapkan dapat menjaga dan memelihara kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan tersebut. Seraya mengatakan pelaksanaan protokol covid adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus, jika dilanggar maka jelas efeknya akan merugikan kita sendiri yakni adanya penyebaran virus dan tentunya madrasah akan ditutup lagi.
Senada dengan Kakanwil. Hj. Uni panggilan akrab Kasi Pendis Kemenag Tikep kepada awak humas menjelaskan bahwa pembukaan Madrasah dan Sekolah di Kota Tidore Kepulauan, telah disetujui oleh Gugus Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tidore Kepulauan dalam bentuk surat keputusan yang memuat syarat-syarat pelaksanaannya yakni penerapan protokol covid dan sistem giliran atau sif untuk peserta didik.
Dari pantuan yang telah dilaksanakan, Kasi Pendis melaporkan bahwa telah tersedianya fasilitas cuci tangan permanen di setiap ruang kelas maupun ruang guru, penggunaan maskerpun dan jaga jarak di lingkungan madrasah telah dilaksanakan dengan baik.
Bahkan madrasah telah menggunakan thermo gun (alat pengukur suhu) sebagai upaya mengetahui jika ada yang sakit ketika akan memasuki area madrasah, sehingga jika kedapatan tidak dizinkan masuk.
Begitu juga dengan pengaturan jarak saat proses belajar mengajar juga telah dilaksanakan dengan baik, yakni jarak antar meja lebih dari 1 meter dan setiap kelas diisi maksimal 10 siswa.
Terakhir, menurut Hj. Uni, tidak seluruh siswa masuk setiap hari, untuk hari ini yang masuk kelas 3 dan 4, dimana masing-masing tingkat kelas dibagi dalam dua ruang, hal tersebut sebagai bentuk sistem sif dengan maksud mengurangi kepadatan dan upaya phisical distance.
Pengumuman & Info Penting
Layanan Online
Untitled Document
Saran dan Kritik
Daftar Saran/Kritik
Fikrian fikrian@gmail.com Halo bagaimana input data nya
ramli@yahoo.com Semoga website ini berguna untuk kepentingan Masyarakat dalamera keterbukann
Jakarta (Kemenag) Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah sudah mengusulkan peralihan status 1.500 madrasah swasta yang tersebar di sejumlah daerah..