Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Sarbin Sehe, membuka dengan resmi Pendidikan dan Pelatihan Lima Nilai Budaya Kerja dan Diklat Teknis Substantif Pengelolaan Penilai Pembelajaran, yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Ambon, di wilyah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Timur, pada hari Selasa (15/09/20), dipusatkan di MTsN 1 Haltim.
Diklat 5 Nilai Budaya Kerja merupakan penguatan dari kepribadian setiap ASN Kementerian Agama, menjadi sosok pribadi tidak diragukan atas integritas, professional, inovasi, tanggungjawab dan teladan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Sedangkan diklat teknis substantif pengelolaan penilaian pembelajaran bagi para guru sangat urgen dalam pengelolaan penilaian pembelajaran dimana menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan, khususnya evaluasi pembelajaran yang menjadi pekerjaan profesi sehari-hari bagi setiap guru.
Kegiatan diikuti oleh Pegawai dan Guru Madrasah sebanyak 60 orang, terbagi menjadi dua angkatan dimana masing-masing angkatan sebanyak 30 orang, dan pada Diklat Lima Nilai Budaya Kerja diikuti ASN dan Guru, sedangkan Diklat Teknis Substantif Pengelolaan Penilaian Pembelajaran diikuti khusus oleh para guru madrasah.
Pada kegiatan tersebut hadir pula, Kepala Kantor Kemenag Kab. Haltim H. Idris, Kasubag TU, dan Kasi Pendis
Dalam sambutannya sebelum pembukaan Kakanwil, H. Sarbin menjelaskan urgensi pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) disemua jabatan, baik struktural maupun fungsional.
Seiring perkembangan dan kebutuhan tuntutan nasional dan tantangan global, dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik diperlukan sumberdaya manusia (SDM) aparatur yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Menurut Kakanwil Diklat merupakan upaya menciptakan SDM yang diperlukan memiliki kompetensi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang baik bagi setiap ASN dalam melaksanakan pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara. Maka Diklat diperlukan, bahkan tujuan diklat aparatur diarahkan untuk kepentingan SDM ASN.
Kakanwil melanjutkan Diklat juga dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap agar mampu melaksanakan tugas jabatan secara professional, dilandasi etika kepribadian yang baik dari setiap ASN dalam mewujudkan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
H. Sarbin menilai, dua bentuk diklat yang dilaksanakan secara bersamaan, meskipun peserta, widyaiswara, dan ruang kelas yang berbeda, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan kepribadian dari semua peserta diklat.
"Sebagai ASN saya terus mengajak, mari kita berusaha keluar dari pandangan miring ke dunia PNS, banyak orang ketika mendengarkan kata PNS (Pegawai Negeri Sipil) mengasosiasikan pikirannya kepada sosok yang memberikan pelayanan yang buruk, tidak ramah dan responsif, tidak transparan, dan korupsi", terang Kakanwil.
Kakanwil mengungkapkan bahwa dengan terus mengikuti diklat akan terupdate kemampuan dan kecakapan baru, menjadi benteng dalam melaksanakan tugas-tugas dan kemampuan yang diperoleh dalam diklat, pengalaman mengajar yang terus-menerus dilakukan akan memperkuat profesi keguruan bagi setiap guru,
Terakhir H. Sarbin mengucapkan selamat mengikuti Diklat kepada seluruh peserta seraya menghimbau untuk mengikuti kegiatan dengan baik dan seksama agar manfaat dari diklat dapat terserap maksimal.
Pengumuman & Info Penting
Layanan Online
Untitled Document
Saran dan Kritik
Daftar Saran/Kritik
Fikrian fikrian@gmail.com Halo bagaimana input data nya
ramli@yahoo.com Semoga website ini berguna untuk kepentingan Masyarakat dalamera keterbukann
Jakarta (Kemenag) Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah sudah mengusulkan peralihan status 1.500 madrasah swasta yang tersebar di sejumlah daerah..